…
Itu dia . seorang yang sedang duduk di mejanya. memberikan seluruh perhatianya pada novel yang sedang ada di tanganya . matanya sangat cepat dan dia tidak menghiraukan keadaan sekitarnya . novel to kill a mocking bird itu sudah ada di tanganya sejak 30 menit yang lalu . dia benar benar mencintai novel , tidak peduli dalam acara apapun itu . bahkan dalam acara reuni seperti ini , dia masih sempat dan niat untuk membaca novelnya itu .
Dengan tuxedo hitamnya dia dengan tenang melanjutkan matanya berpetualang di dalam cerita novel itu.tak tahu ada seseorang yang memperhatikanya dari jauh . tak tahu ada seseorang yang begitu teliti melihat gerak geriknya . tak tahu ada seseorang yang memikirkanya . music yang cukup keras pun tidak dapat memecah konsentrasinya . lampu yang cukup redup tidak mampu mengalahkan matanya yang terang.
Dan aku . sedang duduk diantara teman teman sekolah dasarku yang sedang bercerita tentang pengalaman mereka masing masing .pikiranku tidak tertuju pada apa yang mereka sedang bicarakan . pikiranku ada di seseorang yang sedang duduk dan membaca novel di mejanya . orang itu masih saja bisa dengan mudah mengalihkan perhatianku , padahal sudah beberapa tahun yang lalu aku sudah tidak bersamanya . dengan hanya duduk dan membaca novel seperti itu dia bisa memusatkan perhatianku agar hanya untuknya .
“dan kau gemma , bagaimana sekolahmu ?”
Dan akhirnya pertanyaan yang keluar dari mulut anne .
“oh .. aku .. seperti siswa pada umumnya , tugas dimana mana .. kau tahu “ jawabku .
Saat aku melihat ke arah orang yang sedang membaca novelnya itu , dia sudah tidak ada . tempatnya sudah kosong . anne seharusnya tidak mengajaku berbicara tadi . sebenarnya aku sudah bosan mendengar ocehan teman temanku yang ada di samping ini . rola yang sangat akrab denganku termakan percakapan mainstream ini . mungkin dengan berjalan jalan sebentar aku bisa melupakan semua yang orang orang yang baru saja aku temui ini , jujur saja menurutku mereka bertambah membuatku tidak menyukai mereka .
”rola .. aku pergi mengambil minuman sebentar ya .. “ aku membisikan rola yang ada di sampingku
“um .. baiklah , jangan lama lama ya “ balasnya .
Aku segera bangun dan berusaha mencari jalan di antara orang orang yang sedang bercakap , berdansa , bahkan ada yang bernyanyi .
“hey .. “
Seseorang memegang pundaku
“uhm .. hey ..” jawabku
“kau apa kabar ?” Tanya orang ini
“baik .. kau ?” aku menjawab
“baik .. kau mau berdansa ?” Tanya orang itu lagi
“aku tidak bisa .. maaf”
Dengan jawaban yang sangat tidaksopan itu aku lalu pergi meninggalkan orang itu . dia itu andi , jujur saja si pengganggu bagiku .
Akhirnya dengan perjuangan yang tidak cukup keras aku sampai ke tempat tujuanku , mengambil minuman . sangat banyak jenis minuman yang ada , tapi aku memilih teh . ini memalukan tapi aku memang tidak bisa minum minuman yang bersoda .
Saat aku sudah selesai minum dan akan menaruh gelas yang aku pakai tadi , sebuah novel yang baru saja aku lihat tadi ada di meja tempat minuman itu . kenapa bisa ? orang itu yang meninggalkanya atau ada orang lain lagi yang membawa novel yang sama lalu meninggalkanya disini . atau mungkin , seseorang meminjam novel ini dari orang yang ak lihat tadi dan meninggalkanya disini. Tetapi , bisa saja orang itu –
“hey !”
Sapaan yang keras itu membuyarkan terkaan ku terhadap novel ini .
Ini tidak baik . orang – pemiliknya datang dan menyapaku . orang yang aku perhatikan sedang duduk dan membaca novel itu kini ada di depanku dengan senyum yang tidak hilang dari wajahnya , tapi aku melihat ekspresi gugup di wajahnya karena ada sedikit keringan disana .
“uhm .. hey “ jawabku .
Suaraku ya tuhan . seperti seorang yang sedang terkena sakit tenggorokan akut , sangat serak .
“eh .. kau kenapa ? suaramu serak sekali “ kata orang ini .
“ti .. tidak aku tidak sakit aku-“
“ayolah gemma , kenapa kau gugup sekali ?”
Kali ini Jordan berkata sambil memegang pundaku . apa apaan ini ?
“aku- aku tidak .. aku tidak gugup “
Bodoh jelas saja kau gugup , suara sangat terbata dan matamu terus melihat kakimu . seakan ada sesuatu yang menarik di bawah sana.
“baiklah .. tapi kau bisa melihat wajahku saat berbicara .. aku bukan monster atau apapun yang dapat menyakitimu “ kata Jordan
Siapa bilang kau tidak menyakitiku ? tidak menjadi monsterpun kau sudah menyakitiku .
“baiklah “ jawabku sambil melihat wajahnya . dan senyum ‘mematikan’ itu masih saja ada di wajahnya
“kau apa kabar gemma ? kita lama sekali sudah tidak bertemu .. itu sekitar ..”
“4 tahun kita tidak bertemu selama 4 tahun “
“ah benar .. “
Kita tidak bertemu tetapi aku pernah melihatmu .
“kau .. ingin mengambil novel ini ?”
“benar , bagaimana kau bisa tahu ?”
“aku tidak tahu .. aku.. hanya aneh melihat novel disini tanpa pemiliknya “
“benarkah ? atau kau memperhatikanku saat aku membaca novel di meja sana tadi ?”
Terkutuk kau gemma . bagaimana dia bisa tahu ?
“memperhatikanmu ? kau bercanda ?”
“tidak .. aku yang melihatmu memperhatikanku daritadi gemma .. kau jangan berbohong , bodohmu tidak hilang dari dulu ya hahaha “
“benar aku memang bodoh haha .. “
Setelah berkata itu aku pergi ke arah balkon kosong di luar sana . aku pergi bukan karena marah , aku memang bodoh . aku pergi karena aku malu , memperhatikan seseorang sampai diketahui oleh orang yang kau perhatikan adalah hal terbodoh yang pernah aku lakukan . you’re a silly stalker gemma , yes you’re .
“maaf aku sudah membuatmu marah.. “
Jordan menemukanku lagi .
“aku tidak marah .. “ jawabku
“kau bisa mengelak tapi aku minta maaf untuk hal lain “ kata Jordan sambil berdiri di sampingku .
Tidak , jangan lagi . aku yakin dia akan mengungkit semua itu lagi .
“uhm .. kau bagaimana sekolahmu ?” aku bertanya untuk mengalihkan permbicaraan
“tugas tugas .. “
“sama .. denganku “
“aku dengar kau dapat pelajaran bahasa perancis di sekolahmu , benarkah ?”
“haha benar “
“aku mohon aku ingin kau mengajarkanku “
“aku akan mengajarkanmu berkata merci saja .. karena hanya itu yang aku ketahui dari pelajaran bahasa perancis “
“kau sangat pintar menyembunyikan kepintaranmu , dan juga pintar mengeluarkan kebodohanmu”
“yupp “
“kau dingin sekali sekarang “
“dingin .. tidak suhu badanku normal “ aku menjawab sambil meraba dahiku
“gemma kau .. maksudmu sikapmu yang dingin .. kau masih marah ?”
“marah .. marah kenapa ? tidak “
“teruslah berkata tidak .. tapi sebelum aku mati , aku ingin minta maaf “
“lihat badanmu sangat sehat , kau tidak mungkin mati secepat itu “
“aku sakit kanker otak .. stadium 1”
Aku sudah tahu kau sakit kanker otak Jordan . aku tahu semua yang kau lakukan selama kita tidak bertemu itu .
“aku sangat yakin kau tidak percaya .. tapi ini “ kata Jordan sambil mengambil sebuah tabung obat kecil yang berisi pil yang aku tidak mengerti fungsinya
“aku minta maaf –“
“aku tahu kau sakit kanker otak .. aku tahu kau masuk rumah sakit 3 bulan yang lalu .. aku tahu bella yang mengaku memberimu bunga mawar putih saat itu .. aku tahu kau sempat pingsan di sekolahmu .. aku tahu kau berpacaran dengan bella “
Kalimat kalimat itu keluar dari mulutku dengan lancar tanpa hambatan .
Jordan berdiri terdiam . mungkin dia berusaha mencerna kalimat kalimatku itu .
“gemma .. “
“aku yang memberimu bunga mawar putih itu .. dan oh itu .. lihat kalung yang aku kirimkan saat ulang tahunmu tahun lalu kau pakai juga .. “
“ini bukan dari bella ?”
“ sekarang kau yang bodoh ! aku yang member kalung dengan liontin pesawat kertas itu untuk mu “
“ada satu hal yang kau tidak tahu gemma .. bella dan aku sudah berakhir .. “
“oh .. sangat disayangkan .. hubunganmu dari kelas 2 smp itu harus berakhir “
“gemma .. maafkan aku .. “
Dan secara tidak sengaja aku yang mengungkit semua kenangan itu . kenangan yang selalu berhasil membawa air mataku jatuh ke wajahku .
“aku sudah memaafkanmu Jordan jangan khawatir “ aku berkata sambil mengusap air mataku dan berusaha mengukir senyum di bibirku . dan gagal
“aku tidak akan memaafkan diriku kalau kau masih menangis di depanku seperti ini “
“tidak tidak .. lihat ini aku tidak menangis “ aku berkata lagi sambil mengusapnya tetapi tetap saja gagal
“kau bodoh ! lihat wajahmu basah dan matamu .. ya tuhan aku tidak bisa melihatmu seperti ini “
“kalau begitu .. aku sebaiknya pergi dari sini karena kau tidak bia melihatku seperti ini “
Jordan menarik tanganku saat aku akan pergi dari balkon itu
“begini saja Jordan .. aku akan berhenti menangis .. dan kau akan melepaskan genggaman tanganmu yang dapat membuat tanganku mati rasa itu “
“baiklah .. kau berhenti menangis .. “
Aku mengikutinya . benar aku sangat ingin berbicara denganya , benar aku sangat ingin bertemu denganya . tapi kalau hal ini , kenangan ini ikut terungkit kembali aku lebih memilih lenyap dari bumi ini karena itu sangat sakit .
“lihat , aku sudah berhneti menangis “
“gemma dengar , aku minta maaf atas kesalahanku saat itu .. aku menyesal sangat sangat ..”
“aku tahu .. aku sudah memaafkanmu “
“terima kasih banyak , wallflower “
Wallflower . tuhan bisakah kau ambil aku saat ini juga ?
“tidak lagi Jordan .. aku tidak ingin kau memanggilku dengan sebutan itu “
“kenapa tidak ? kau ini wallflower dan akan menjadi wallflower selamanya “
“baiklah kalau begitu , aku tidak akan berbicara denganmu lagi .. selamanya ..“
“apa ?”
“benar .. aku tidak akan berbicara lagi denganmu , tidak akan bertemu lagi denganmu ..”
“gemma , kau bercanda .. 4 tahun sudah cukup dan aku tidak akan melepaskanmu kali ini “
“tidak perlu kau mengikatku seperti ini Jordan .. aku masih perduli dengamu walaupun kita tidak akab bertemu nanti .. dan kau harus tahu itu “
Sudah cukup drama hari ini . aku sudah muak dengan kenangan itu karena mereka muncul lagi.
“rola , aku tidak enak badan .. aku harus pulang “
“apa ? kau mau aku antar ?”
“tidak .. terimakasih .. aku bisa sendiri “
“gemma !! gemma !!”
Sementara itu Jordan memanggilku dari belakang .
“gemma ?” rola berkata sambil menunjuk Jordan
“uh .. sudahlah , aku pulang “
Aku berlari dengan bajuku yang tidak mendukung ini . dan sepatu high heel nya sungguh aku ingin membuangnya ketengah jalan agar terlindas dan hancur .
“gemma !!”
Manusia ini masih saja berusaha mencariku .
Berlari . aku masih berlari di pinggiran jalan yang sudah sepi ini . dan Jordan masih ada di belakangku .
Mungkin kalau aku ke gang kecil disana Jordan akan berhenti menangkapku . aku segera berlari digang kecil itu .
Tetapi bukan keamanan yang aku dapat . 3 preman sudah menjaga ku dan salah satu dari mereka membawa sebuah pisau lipat yang panjang . ini tidak baik .
“dengar .. aku tidak mempunyai apapun .. kau bisa lihat aku tidak membawa tas “
Sekarang aku berada di tengah dan di kelilingi 3 preman yang bisa mengambil nyawaku sekarang juga .
“sekali lagi kau mengelak , pisau ini akan menancap tepat di perutmu anak kecil !” bentak salah satu dari mereka .
“gemma !!!!! “
Bertambah buruk . Jordan datang dan dengan sok berani mendekat .
“kalau kalian berani menyentuh dia , aku akan pastikan kalian mati malam ini “ bentak Jordan dengan masih mendekat
“diantara kita pasti akan mati malam ini “kata preman yang memakai ikat kepala
“dan …”
Sesuatu tajam , aku bisa melihatnya pisau lipat panjang itu dengan gampang menusuk bagian kanan perutku . rasa sakitnya lebih sakit daripada mengingat kenangan itu . aku akan mati malam ini . selamat tinggal Jordan , selamat tinggal rola , selamat tinggal teman temanku semua , selamat tinggal ayah , ibu , dika , diana .
“gadis ini akan dipastikan mati .. “ aku samar samar mendengar preman itu berkata.
Dan suara Jordan yang memanggilku terdengar lebih keras dan bergetar .
“gemma bangun..” aku samar samar mendengar Jordan berkata lagi
“goodbye Jordan .. “ hanya itu tenaga yang aku punya dan setelah itu hitam dan gelap .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.