seperti biasa setiap sore hari aku duduk di kamar mengarah keluar jendela . hari hariku di rumah mr.nigel lebih baik rasanya . mereka sangat ramah , jika kalian tidak memperhatikan dengan baik pasti kalian akan mengira kalau mereka ini adalah manusia biasa . sepintas mereka sangat mirip dengan manusia tetapi jika menyentuh tubuhnya kalian akan merasa dingin , sepertinya tubuh mereka terbuat dari bongkahan es.
"hey retha !! "
"ah , hai Lucy " jawabku dengan nada yang sedikit gagap
" kenapa kau melamun uh ?" tanya Lucy dengan sedikit menyikut lenganku
" ah tidak , aku tidak melamun " kataku sembari menggaruk bagian belakang kepalaku
" kau berbohong " jawab Lucy
" tidak , aku tidak berbohong " jawabku sedikit membela diri
" oh okay kalau begitu .. umm , kau mau main ?" tanya Lucy padaku
" ah ? main apa ? kita ini umur 18 mau main apa " kataku dengan sedikit tertawa
" ahh .. apakah kau sudah tau kita mau main apa ? " kata Lucy
" aku tidak tahu , tapi permainan yang kau bilang pasti membosankan " jawabku acuh tak acuh . pikiranku sedang kacau setelah memikirkan masa laluku yang kelam
" belum mencoba sudah memberi komentar kau ini , sudah ikut saja .. kau pasti akan menyukainya " kata Lucy sambil menarik tanganku
" LUCYYYYY !!" teriaku sambil berlari mengikuti arahnya
" LuCYY !! " teriaku setelah tak melihat lucy , dia cepat sekali.
" here " jawab Lucy yang sudah duduk di atas pohon
" hai kau , turun ! nanti kau jatuh .. " kataku sambil memanggil Lucy agar turun dari atas pohon
brakkk !!!!
" Lucyy !!!" kataku sambil berlari menghampirinya . sudahku bilang , inilah upahnya tidak mendengar nasehatku
" apaku bilang , kau ini tidak mendengar nasehatku " kataku memarahinya. dia hanya tertawa
" hei , apakah kau tidak merasa sakit ?" tanyaku keheranan
" sakit ? jika aku manusia mungkin aku sudah menangis karena kaki ku patah " kata Lucy dengan penuh percaya diri
" apa ? kau bercanda " kataku dengan nada tidak percaya
" kau tak percaya ?tanya Lucy
" of course no !" jawabku dengan tegas
" okay , i'll prove it " jawab Lucy sambil berlari ke dalam rumah
aku bingung dia mau melakukan apa . tetapi aku diam saja karena aku tahu dia akan melakukan hal yang konyol .
" hey " seru Lucy secara tiba tiba . dia sudah ada di depan ku
" kau cepat sekali " kata ku heran
" aku berjalan " kata Lucy dengan santai
" apa yang kau bawa di belakang punggungmu ? tanyaku dengan penasaran
" ini ! " jawab lucy sambil menunjukan sebilah pisau dapur di hadapan wajahku
" lucy ! kau tidak akan melakukan itu .. apa salahku ? kau akan membunuhku ? aku tidak menyangka , apakah hanya karena aku menasehatimu tadi ? " tanyaku dengan wajah yang tak percaya
" hahahahahha !! kau ini lucu sekali retha , mana mungkin aku membunuhmu .. kau ini saudaraku .. hanya kau yang bisa ku ajak bermain .." jawab lucy
" kalau begitu cepat taruh pisau itu di tempatnya kembali " sahutku
" no " jawab lucy
tepat setelah itu , dia menggoreskan pisau itu tepat di urat nadinya . dia melakukan itu beberapa kali . aku tidak berani melihat . aku tidak berani melihat darah , bahkan darahku sendiri
" LUUCYYYYYYYYY !!!!" teriaku sambil menutup mata . aku bisa mendengar itulah teriakanku yang paling keras
" hahahahahh!!! " lucy hanya tertawa sambil terus menggores goreskan pisau itu di sekujur tanganya.
" stop lucy or you will die!! " teriaku lagi.
tiba tiba ..
" hey !! apa yang kalian lakukan ?? " terdengar suara nyaring dari dalam rumah. itu kak sesy . seperti biasa , dia di kamar melakukan beberapa perawatan terhadap rambutnya
" hey lucy !! stop doing that you silly !! " teriak kak sesy ke arah lucy
aku masih menutup mata tidak berani melihat berapa banyak darah yang akan berceceran di halaman rumah
" aku hanya ingin mem-" jawab lucy tapi kata kata nya terpotong dengan teriakan kak sesy lagi
" i say stop doing that !!! " teriak kak sesy lagi
" fine !! youre silly girl too " jawab lucy
" stop lucy !! " kataku menimpali kata kata kak sesy
" im done retha" kata lucy
Aku membuka mataku .
aku hampir saja menjatuhkan rahang bawahku ke tanah . tangan lucy tidak luka , tidak berdarah , tidak ada goresan sedikitpu di tanganya . tangan itu masih sangat putih dan utuh dan tak ceceran darah di halaman rumah
" what the .. " kataku heran
" hahahah !! " lucy tertawa dengan sangat keras .
" kau tidak luka sedikit pun " kataku dengan nada datar .. memegang tangan lucy yang masih putih dan dingin
" tentu ! kau ini bodoh sekali retha !" ejek lucy
" aku memang bodoh " jawabku
" tidak , maksudku apakah kau tidak tahu bahwa vampir bisa melakukan itu ?" tanya Lucy dengan heran
" tidak .. yang aku tahu vampir itu penghisap darah sama seperti nyamuk" jawabku
" hahahha , semua vampir bisa retha " kata lucy dengan nada yang terkesan menasehati
" tidak ! buktinya aku tidak bisa melakukan itu " sahutku
" of course you can ! " kata lucy meyakinkan
" benarkah ? aku tidak percaya padamu . aku pasti akan membuang buang darahku dan kau segera akan meminumnya . aku tahu " kata ku sambil berjalan ke arah rumah
belum sampai beberapa langkah aku berjalan menjauhi lucy , tiba tiba aku merasakan sesuatu menancap tepat di punggungku .
" lucy .. " kata ku perlahan sambil membalikan badan ke arah lucy lagi , aku merasa ada sesuatu yang mengganjal di punggungku . tetapi tidak ada rasa sakit sama sekali
" apa ? " jawab lucy dengan santai
" mana pisaunya ?" tanyaku dengan nada datar
" ada di punggungmu" jawabnya dengan santai lagi
perlahan aku meraba punggungku . benar saja .. aja sesuatu yang menancap .perlahan ku cabut . aku melihat benda itu .. benar itu pisau yang digunakan lucy menggores tanganya tadi . tidakada bercak darah di pisau itu
" lucy kau benar . aku tidak berdarah . aku tidak merasa sakit lagi" kataku . aku merasakan bibirku mulai tersenyum. aku belum percaya aku bisa melakukanya , aku belum percaya kalau aku tidak merasa sakit , aku belum percaya kalau aku tidak berdarah lagi
" kau masih tidak percaya padaku ? tanya lucy
" i believe you " kataku sambil berlari ke arahnya
" thank you lucy " kataku sambil memeluknya
" youre welcome sis , sudah seharusnya aku mengajari vampir baru" kata lucy sambil tersenyum
" heheh . apakah aku merepotkan mu ? tanyaku
" tidak " jawabnya .seketika wajahnya berubah menunjukan ekspersi datar
" lalu ? " aku bertanya dengan wajah seperti orang kebingungan
" kau hanya menghilangkan keinginan ku untuk bermain " jawab lucy sambil berjalan cepat ke dalam rumah
" lucy , lucy tunggu !! ayo kita bermain !! " teriaku ke arah lucy sambil berlari kearahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.